Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Bayangin, scroll Threads, eh, nggak cuma selfie atau quote aesthetic yang lewat, tapi juga ajakan kolab buat endorse warung kopi sampai cari jodoh! Dari content creator di Jakarta sampai Bali yang nawarin jasa bikin konten buat UMKM, sampe pengguna bagi-bagi data pribadi buat perjodohan—Threads lagi hits banget di Indonesia. Tapi, kok X nggak gitu, ya? Apa sih rahasia fenomena ini di 2025, dan kenapa X kayaknya ketinggalan?
Beberapa bulan belakangan, Threads, aplikasi microblogging dari Meta yang nyambung sama Instagram, jadi pusat perhatian pengguna Indonesia. Banyak yang nawarin kolaborasi, mulai dari sesama kreator, brand besar, sampai pemilik bisnis lokal kayak toko online atau kafe.
Mereka nggak main-main: portofolio, jumlah followers, sampai link Instagram dipamerin biar kelihatan pro. Yang bikin kaget, ada juga yang main perjodohan di Threads, bagi info pribadi dari hobi, umur, sampai tipe pasangan idaman. Seru banget, tapi duh, bahaya nggak, ya, data gitu disebar di platform publik?
Beda jauh sama X, yang lebih rame soal berita, opini, atau debat panas. Threads punya vibe santai, visual, dan “ramah” buat ngajak kolab. Berdasarkan data, Threads udah punya 300 juta pengguna global per Desember 2024, dengan 100 juta aktif harian.
Di Indonesia, dengan penetrasi internet 79,5% (data We Are Social 2024), Threads cepet banget nular di kalangan Gen Z dan milenial yang doyan bikin konten bareng.
Kami jadi kepo banget sama tren ini, apalagi karena pengguna Indonesia dari berbagai kota ikut meramaikan. Apa aja sih yang bikin Threads jadi magnet buat kolab dan perjodohan? Yuk, kita bedah!
Komunitas Threads yang Super Hangat
Threads punya komunitas yang aktif dan beragam, didukung fitur kayak pesan suara, privasi yang lebih oke, dan integrasi sama Instagram. Gen Z dan milenial, yang mendominasi media sosial di Indonesia, suka banget pake platform ini buat networking atau bikin proyek kreatif.
Contohnya, kreator di Surabaya nawarin kolab buat promosi kafe, atau pengguna di Bandung bikin konten bareng buat endorse fashion lokal. Threads juga udah kerja sama sama influencer dan brand, jadi wajar kalau pengguna biasa ikutan semangat nawarin diri.
Fitur Interaktif yang Bikin Betah
Fitur Threads, kayak share post ke Instagram Stories, video pendek, atau follow akun yang sama dari Instagram, bikin interaksi lebih hidup. Pengguna bisa langsung cek portofolio lewat IG, jadi gampang buat ngajak kolab.
Bandingin sama X, yang lebih fokus ke teks dan diskusi cepat, tapi sering terasa kurang personal karena sifatnya super terbuka. Di Threads, ajakan kolab terasa kayak ngobrol sama temen, apalagi dengan emoji dan gaya santai yang jadi ciri khas pengguna Indonesia.
Tren Iklan 2025: Cuan di Depan Mata
Sejak Threads mulai uji coba iklan di Januari 2025, kreator di Indonesia buru-buru cari kolab biar konten mereka makin kelihatan. Misalnya, ada yang nawarin bikin konten Instagramable bareng UMKM atau kafe buat narik perhatian brand besar.
X, meskipun udah lama jadi pusat diskusi, kurang punya “ruang” buat kolab kreatif kayak gini. Apalagi, perubahan kebijakan iklan dan moderasi di X bikin beberapa pengguna pindah ke Threads, yang masih terasa lebih fresh.
Demografi Muda dan Gaya Santai
Pengguna Threads cenderung muda, dengan 51,3% perempuan (vs 48,7% laki-laki di media sosial umum), yang lebih open buat kolab kreatif, kayak bikin desain bareng di Canva atau foto aesthetic buat Instagram.
Di X, pengguna lebih beragam dan sering sibuk ngebahas berita atau politik, jadi interaksinya kurang personal. Threads, dengan nuansa santai ala Indonesia, bikin orang gampang ngajak kolab, dari Jakarta sampai Makassar.
Perjodohan di Threads: Seru tapi Riskan
Yang bikin Threads unik adalah fenomena perjodohan. Banyak pengguna Indonesia bagi data pribadi—dari zodiak, hobi, sampai kriteria pasangan—buat cari jodoh. Keren sih, tapi hati-hati! Bagi-bagi data di platform publik bisa riskan kalau nggak ada moderasi ketat.
Data pribadi bisa disalahgunain, atau malah ketemu scammer. Threads perlu tingkatin keamanan biar pengguna tetep nyaman.
Kenapa X Nggak Ikutan Rame?
Apa yang Akan Terjadi di 2025?
Saat ini, Threads di Indonesia masih bebas iklan, beda sama X yang udah rame promosi. Tapi, beberapa negara udah kena iklan Meta sejak Januari 2025, dan ini bisa bikin Threads berubah. Kalau Meta bisa jaga keseimbangan—antara monetisasi dan kenyamanan—Threads berpotensi jadi hub buat kreator dan bisnis di Indonesia, dari promosi UMKM sampai kolab influencer.
Tapi, kalau iklan kebanyakan atau isu privasi (kayak di perjodohan) nggak ditangani, tren ini bisa memudar.
Apakah fenomena kolab dan perjodohan di Threads cuma tren sesaat? Selama Threads tetep santai, visual, dan ramah, kayaknya bakal terus rame. Buat pengguna Indonesia, Threads bisa jadi tempat asyik buat bikin konten bareng atau—who knows—nemuin jodoh!
...
Udah coba open collab di Threads? Atau nemu akun yang lagi nawarin kolab seru? Share pengalamanmu di kolom komentar atau cek hashtag #ThreadsIndonesia buat inspirasi. Yuk, bikin Threads makin rame bareng!
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment