September tiba, dan vibes ceria ala Vina Panduwinata kayaknya pas banget buat nyanyi di hati warga Semarang. Bukan cuma soal lagu, tapi juga tentang suka cita menyambut event tahunan yang selalu bikin Kota Lunpia ini hidup. Penasaran apa aja yang bakal ngeramein September 2025? Yuk, kita intip! Bulan Agustus kemarin, Semarang kebanjiran 40 acara yang bikin kota ini nggak pernah sepi. Nah, September ini nggak kalah seru. Dua event besar udah antre buat ngajak kamu nostalgia, jalan-jalan, sampai nyanyi-nyanyi di tengah gemerlap kota. Apa aja sih? Festival Kota Lama Semarang 2025: Nostalgia di Little Netherlands Tanggal 4-14 September 2025, kawasan Kota Lama bakal disulap jadi panggung budaya super meriah dengan tema Color of Unity. Bayangin, Gedung Blenduk dan Marba yang ikonik itu jadi latar pertunjukan seni, kuliner legendaris, sampai pameran yang bikin kamu serasa jalan-jalan ke masa lalu. Ada Pasar Sentiling yang siap manjain lidah dengan jajanan tempo dulu, dari lumpia legenda...
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Mustika Rasa On Stage Kota Semarang: Kembali Ke Siklus Lokal
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
Menutup akhir tahun 2021, Kota Semarang didapuk menjadi kota pertama acara yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang menghadirkan Mustika Rasa On Stage. Seperti apa acara berlangsung dan suasananya?
Entah apakah ini semacam kebetulan atau keberuntungan, tempat yang digunakan untuk acara adalah tempat yang sudah beberapa kali kami kunjungi sebelumnya. Jodoh?
Jumat siang (24/12), bertempat di Oud En Nieuw, kami turut hadir yang di mana undangannya sebagian besar di dominasi awak media dan beberapa bloger seperti kami. Tentu, ada pejabat juga yang hadir dan beberapa undangan lainnya yang namanya tidak asing di telinga, seperti PHRI atau Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Semarang.
Kick Off
Yang membuat kami bangga datang ke acara ini adalah Kota Semarang yang dijadikan Kota Pertama dari acara yang akan juga dilaksanakan beberapa Kota berikutnya.
Alasannya, karena Kota Semarang termasuk salah satu kota di Indonesia yang berhasil dalam hal akulturasi budaya. Kami senang mendengarnya.
Identitas Bangsa lewat makanan
Pak Deputi
Dalam acara yang dimulai pukul setengah dua siang ini, bahkan disiarkan langsung via Zoom, ada beberapa nama yang dihadirkan.
Ir, Prakoso,M.M, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan.
JJ Rizal, Sejarahwan.
Hardian Eko Nurseto, finalis Master Chef Indonesia Season 8.
Kami jadi teringat dengan spanduk-spanduk di beberapa ruas jalan yang mempromosikan kuliner dari negara lain. Rasanya seperti diberi pencerahan datang ke acara ini untuk kembali mencintai kuliner lokal atau Nusantara.
Paragraf di atas mendadak hadir saja dalam pikiran kami saat sambutan pembicara menyeletuk tentang 'kebanyakan kuliner dari luar negara, di mana kuliner di negeri sendiri".
Lalu, bagaimana dengan kaitannya dengan Pancasila? Awalnya kami masih memperhatikan buku yang sangat tebal yang berada di meja para pembicara dan Wakil Wali Kota.
Buku yang berjudul Mustika Rasa adalah kumpulan resep masakan dari berbagai daerah di Indonesia. Buku yang lahir atas gagasan Presiden Ir. Soekarno ini berisi 1.600 lebih resep masakan.
Bisa kebayang, andai saja kami dapat menghapal semua resep, ah tidak sebagian saja itu sudah cukup, rasa cinta terhadap Bangsa Indonesia begitu besar. Dari sisi makanan saja, yakni dengan mengenal pangan seluruh tanah air, ada rasa bangga yang hadir sebagai warga negara Indonesia.
Sepertinya inilah garis besar dari acara yang diselenggarkan BPIP yang ingin melakukan Pembudayaan Ideologi Pancasila dan Gotong Royong lewat pendekatan kuliner.
Kelas memasak
Kami pikir acara akan membosankan seperti biasanya yang kebanyakan hanya mendengar, namun ternyata tidak. Ketika sesi Chef Hardian berbicara, ternyata kami dan undangan langsung diajak mengikuti kelas memasak.
Chef memilih membuat Perkedel Ambon yang diambil dari salah satu resep yang ada di buku Mustika Rasa. Perkedel dipilih karna di dalam buku terdapat 16 resep tentang makanan tersebut. Dan pilihannya jatuh ke perkedel Ambon yang dianggap unik dari sisi bentuk.
Menurut Chef, Perkedel Ambon ini bisa ditemukan juga di Meksiko. Sekilas mirip meski ada beberapa perbedaan dari sisi bahan.
Salah satu rekan bloger kami diundang untuk menemani Chef memasak. Kami pikir rekan kami yang berpengalaman memang mudah beradaptasi. Kami senang mendengarnya saat dipuji dari Mbak Iren, BPIP.
Apa saja diviralkan
Tentang kelas memasak, nanti kami tulis lebih lanjut di halaman berikutnya. Kelas memasak sudah, dan acara berlanjut ke sesi diskusi.
Perkedel Ambon
Saat ini, tren makanan naik. Apa saja di-viralkan. Ada rasa kekhawatiran dari diskusi yang kami dengarkan. Wajar bila budaya luar masuk lewat makanan.
Kita kembali ke siklus lokal. Karena arus balik ini besar, maka kita harus mengelolanya dengan baik. Peran besar dari media dan para blogger sangat berpengaruh untuk ini. Jangan hanya tentang rasa, namun juga bagaimana membangun narasinya.
Ada pertanyaan menarik yang diberikan kepada pembicara tentang bagaimana caranya agar anak makan makanan Indonesia? Ini bisa dimulai dari dapur rumah menurut Chef yang juga mempraktekkan ini pada keluarganya. Orang tua memasak makanan Indonesia
Atau jangan-jangan pengetahuan generasi muda tidak tahu karena orang tuanya tidak memasak, celetuk salah satu pembicara. Apalagi kita tahu, apa yang kita makan adalah simbol identitas sosial.
Live streaming
Woh, sudah sangat panjang sekali kami menulis ini. Bila kamu masih penasaran dengan acara, bisa menyaksikan siaran ulangnya yang sudah diunggah di YouTube di bawah ini.
...
Kami tidak menyangka, berbicara hal tentang makanan atau kuliner, bisa menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap Bangsa Indonesia. Pengetahuan kami tentang makanan lokal benar-benar masih minim. Kami harap tahun 2022, kami bisa lebih banyak lagi mengangkat soal makanan lokal dari Kota Semarang.
Ah iya, ada senyum merekah dari rekan kami yang tadi menemani Chef memasak. Ia sempat berbicara kepada kami, semoga buku yang ia pegang dari tadi (Mustika Rasa) bisa dimilikinya. Dan kejadian, ia berhak mendapatkannya. Selamat, Mas Nuno.
Platform belanja online beberapa bulan terakhir ini mendadak dibanjiri laptop merek bernama AMOLI. Yang berkesan dari merek baru ini adalah warna tampilannya yang menarik perhatian kami. Apakah ini alasan kami membawanya ke blog dotsemarang? AMOLI? Nama yang masih sangat asing ditelinga namun sudah menyebar ke mana-mana di platform jual beli online seperti shopee . Terutama saat menyelesaikan tugas check-in aplikasi yang ingin mengejar rupiah semata. Laptop AMOLI buatan mana? Saat kami cari tahu, kalimat di atas muncul dalam pencarian. Perkiraan pasti mengarah ke negara China. Namun itu belum menjawab rasa penasaran kami sebelum mendapatkan data yang pasti. Setelah mengubek-ubek Google hingga Instagram, hasilnya masih nihil. Nih merek sulit banget dicari apa?! Hampir saja kami menyerah . 🥲 Akhirnya kami tiba di TikTok dengan id @amoli_laptop . Akun tersebut bukan official resmi sepertinya karena isinya berbahasa Indonesia. Meski begitu, akun tersebut adalah referensi karena memang fok...
Akhirnya kami merasakan juga keresahan sebagai pengguna XL Axiata usai menjadi pelanggan baru sejak awal tahun tentang kuota yang tidak bisa digunakan. Padahal kuota internetnya sangat besar dan itu bonus yang jadi hak pelanggan. Setelah dimanjain kuota melimpah dengan harga murah , kebahagiaan yang dirasakan mendadak sirna karena sisa bonus pelanggan baru atau bonus aktivasi sulit diakses. Berbagai cara dilakukan, termasuk membeli paket kuota baru. Hasilnya? Pulsa kami yang malah kesedot. 😓 Kuota pelanggan baru yang ada di paling bawah (lihat gambar di atas) saat mengecek aplikasi MyXL tetap tidak bisa digunakan. Pasrah dan berharap ada keajaiban, meski nyatanya tidak kunjung tiba. Caranya Solusinya ditemukan usai usaha tak kelah lelah kami mencari di mesin Google. Ternyata caranya sangat mudah, mengingat bahwa saat kami membeli nomor baru XL adalah buat dipakai di modem sebagai WiFi. Oalah begitu doang, sambat dalam hati kami. Dan seketika semuanya berjalan normal kembali meski akh...
September tiba, dan vibes ceria ala Vina Panduwinata kayaknya pas banget buat nyanyi di hati warga Semarang. Bukan cuma soal lagu, tapi juga tentang suka cita menyambut event tahunan yang selalu bikin Kota Lunpia ini hidup. Penasaran apa aja yang bakal ngeramein September 2025? Yuk, kita intip! Bulan Agustus kemarin, Semarang kebanjiran 40 acara yang bikin kota ini nggak pernah sepi. Nah, September ini nggak kalah seru. Dua event besar udah antre buat ngajak kamu nostalgia, jalan-jalan, sampai nyanyi-nyanyi di tengah gemerlap kota. Apa aja sih? Festival Kota Lama Semarang 2025: Nostalgia di Little Netherlands Tanggal 4-14 September 2025, kawasan Kota Lama bakal disulap jadi panggung budaya super meriah dengan tema Color of Unity. Bayangin, Gedung Blenduk dan Marba yang ikonik itu jadi latar pertunjukan seni, kuliner legendaris, sampai pameran yang bikin kamu serasa jalan-jalan ke masa lalu. Ada Pasar Sentiling yang siap manjain lidah dengan jajanan tempo dulu, dari lumpia legenda...
Semenjak kembali menggunakan layanan internet operator dari XL Axiata bulan Juli kemarin , ada pertanyaan besar dipikiran kami tentang paket Xtra Combo Flex yang tidak tersedia di aplikasi MyXL. Apakah hanya kami saja yang kebingungan? Dikenalkan sejak bulan Maret 2022, paket Xtra Combo Flex ternyata sangat menarik dari sisi pembagian kuota, seperti bonus hingga gratis berlanggananan konten Vidio. Tidak ada di aplikasi Hanya saja, sebagai pengguna baru yang membeli kartu perdana yang langsung mendapatkan paket Xtra Combo Flex, kami agak bingung saat mencarinya di aplikasi MyXL. Apalagi bonus-bonus yang harus diklaim lewat aplikasi, mau tidak mau membuat kami harus menginstal aplikasinya ke smartphone. Di mana paket Xtra Combo Flex? Dari daftar paket utama pun tidak ada tersedia sama sekali. Sudah kami cari-cari dibeberapa menu lainnya, hasilnya tetap nihil. Paket yang tersedia di paket utama (lihat gambar) hanya ada Akrab, Akrab Mini, Xtra Combo Plus, Xtra Combo Mini, Xtra On dan ...
Rasanya sudah biasa (normal), mal-mal sekarang hanya melayani pembayaran parkir kendaraan tanpa uang fisik. The Park Mall Semarang pun menerapkan hal yang sama. Namun meski begitu, pengguna kendaraan roda dua memiliki alternatif lain. Mari bicarakan itu nanti, fokus di pembayaran non tunai untuk kendaraan roda dua. Bagaimana dengan roda 4? Ya, sama saja. Pokoknya masuk ke bangunan parkir di The Park Mall, harus pakai pembayaran non tunai. Siapkan kartu pembayaran non-tunai Parkir di The Park Mall Semarang hanya melayani 2 kartu pembayaran non tunai, seperti Flazz BCA dan e-money. Oh, bukan 2 ternyata . Kartu Brizzi dari BRI juga bisa, termasuk Tap Cash dari BNI. Jadi, ada 4 kartu yang dapat dilayanin di sini. Karena pengalaman kami lebih untuk kendaraan roda dua, maka gambar yang kami tampilin di sini adalah suasana parkir roda dua. Yang belum tahu atau baru pertama kali ke The Park Mall menggunakan sepeda motor, parkirnya masuk sisi kiri. Cari saja arah masuk kendaraan masuk. Te...
Comments
Post a Comment