Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

Ketika Pasar Tradisional Jadi Kluster Covid-19, Seperti Apa Upaya Mengatasinya di Kota Semarang?


Pasar Karangayu, Pasar Mangkang dan terbaru, Pasar Wonodri adalah daftar pasar tradisional di Kota Semarang yang terpaksa ditutup karena menjadi kluster penyebaran virus corona. Meski begitu, berbagai upaya tetap dilakukan agar dapat mensterilkan kembali.

Pasar tradisional menjadi tempat yang rentan penyebaran virus corona, mengingat banyaknya masyarakat yang datang dari segala penjuru. Satu saja yang terkena Covid-19, langsung berdampak ke semua.

Di Semarang, tak terkecuali, dan Kota-kota lainnya pun yang mengalaminya. Di Indonesia, menurut data BPS, ada sedikitnya 14 ribu pasar tradisional. Kamu yang sering belanja ke Pasar, sebaiknya memperhatikan protokol kesehatan atau sementara menahan diri untuk tidak berbelanja.

Secara keseluruhan, ada 7 pasar tradisional yang ditutup sementara akibat penyebaran virus corona, yaitu 
  1. Pasar Kobong
  2. Pasar Prembaen
  3. Pasar Burung Karimata
  4. Pasar Rasamala
  5. Pasar Karangayu
  6. Pasar Mangkang
  7. Pasar Wonodri
Penutupan pasar selama 3 hari

Ini memang harus dilakukan bila ditemukan kasus positif dari pedagang atau pembeli di pasar tradisional berdasarkan rapid test maupun Polymerase Chain Reaction (PCR), mengutip situs cnnindonesia.com (13/6).

Di Semarang, ketika pasar tradisional terjangkit, dilakukan penutupan sementara selama 3 hari. Ini dilakukan untuk strelisasi. Namun ada satu pasar yang ditutup lebih dari 3 hari, yaitu pasar Kobong. Ditutup hingga 6 hari.

"Tindakan ini untuk memberikan ruang dan waktu bagi Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah untuk melacak riwayat kontak kasus tersebut," dr Reisa Broto Asmoro, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Namun penutupan ini memang bersifat sementara. Pasar yang terjangkit, sudah sebagian besar kembali dibuka seperti biasanya. Berikut daftarnya yang kami kumpulin dari bebeberapa situs media.
  • Pasar Kobong -  Tanggal 23-29 Mei 2020 dan dibuka tanggal 30 Juni.
  • Pasar Rasamala - Tanggal 3-5 Juni 2020 dan dibuka tanggal 6 Juni.
  • Pasar Prembaen - Tanggal 3-5 Juni 2020 dan dibuka tanggal 6 Juni.
  • Pasar Karimata - Tanggal 3-5 Juni 2020 dan dibuka tanggal 6 Juni.
  • Pasar Karangayu - Tanggal 8-10 Juni 2020 dan dibuka tanggal 11 Juni.
  • Pasar Mangkang - Tanggal 8-10 Juni 2020 dan dibuka tanggal 11 Juni.
  • Pasar Wonodri - Tanggal 12-14 Juni 2020 dan dibuka tanggal 15 Juni.
Sterilisasi dan Sosialisai 

Selama pasar ditutup, dilakukan penyemprotan disinfektan dan juga sosialisasi terkait koronavirus. Disinfektan sendiri merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (misalnya pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora bakteri) pada permukaan benda mati, seperti furniture, ruangan, lantai dan lainnya.

Pakai masker, bila tidak disuruh pulang

Kami berharap demikian. Seperti yang dikatakan Kepala UPTD Pasar Karangayu Semarang Fajar Joko Purwanto dari situs cnnindonesia.com, "Kalau pedagang yang tidak pakai masker harus tutup. Pengunjung yang tidak pakai masker, akan diminta pulang".

Penataan antar lapak

Setelah pasar kembali dibuka, penataan dilakukan dengan memberi jarak antara lapak para pedagang yang dilakukan dengan memberi garis putih berjarak 1 meter.

Gambar : Ilustrasi
...

Seperti saran yang disampaikan tim komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro, beberapa hal yang dapat diupayakan untuk mencegah penyebaran covid-19 adalah dengan;

Jaga jarak antarkios minimal 1,5 meter, pembatasan pembeli maksimal lima orang dalam satu kios; penyemprotan cairan desinfektan minimal satu kali dalam dua hari; dan pembatasan pengunjung pasar 30 persen dari kapasitas pasar.

Lekas pulih pasar tradisional.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

AMOLI, Laptop Buatan Mana?