Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Image
1 Juni 2025 – Langit Semarang menyapa bulan baru dengan pemandangan syahdu. Hujan semalam membasuh kota, membuat Gunung Ungaran tampak memukau di kejauhan, seolah mengundang petualangan. Bulan Juni dibuka dengan hari Minggu yang penuh semangat di Simpang Lima, lewat gelaran Car Free Day yang selalu ramai. Tak hanya itu, tanggal 1 Juni juga diwarnai semangat nasionalisme dengan peringatan Hari Lahir Pancasila . Beberapa hari kemudian, umat Muslim akan merayakan Hari Raya IdulAdha , menambah kehangatan suasana bulan keenam ini. Agenda Kota Semarang Bulan Mei lalu, Semarang begitu meriah dengan lebih dari 30 acara seru yang menghibur warga dan wisatawan. Kini, Juni 2025 siap menyuguhkan agenda yang tak kalah menarik! Dari festival budaya, pasar kuliner, hingga acara komunitas, kota ini tak pernah kehabisan energi. Belum menemukan acara favoritmu di daftar kami? Yuk, bantu lengkapi agenda Semarang dengan menuliskan saranmu di kolom komentar. Mari bersama-sama jadikan Juni ini tak terlupak...

Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh 2025: Semarang Rayakan Toleransi

Pada Sabtu, 26 April 2025, Kota Semarang kembali meriah dengan Festival Seni Budaya Lintas Agama dan Pawai Ogoh-ogoh 2025, sebuah perayaan keberagaman yang memukau ribuan warga. Bertema "Keberagaman sebagai Perekat Persatuan dan Kesatuan Guna Mendukung Program Ayo Wisata ke Semarang", acara ini memperingati Hari Raya Nyepi, HUT Kota Semarang ke-478, serta mempromosikan toleransi dan wisata budaya. Bagi keluarga yang mencari pengalaman wisata, festival ini wajib masuk daftar!

Rute dan Suasana Pawai

Pawai dimulai pukul 15.15 WIB dari Balai Kota Semarang, melintasi Jalan Pandanaran, dan berakhir di Lapangan Pancasila, Simpang Lima. Ribuan warga memadati rute, meski hujan sempat mengguyur sesaat setelah pawai dimulai. Untungnya, hujan cepat reda, dan semangat peserta tak pudar. 

Sekitar 850 orang dari berbagai komunitas berpartisipasi, termasuk umat Hindu, Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan, serta perwakilan dari ISI Yogyakarta dan Bali.

Atraksi Memukau

Pawai menampilkan tiga ogoh-ogoh, patung simbolik yang menggambarkan Bhuta Kala (sifat negatif manusia), namun di Semarang bersifat inklusif dan budaya. Ada pula Warak Ngendog oleh Peradah Semarang, barongsai dari komunitas Tionghoa, dan iringan musik baleganjur. Acara ditutup dengan sendratari Legenda Selat Bali yang memukau di Simpang Lima.

Makna Festival

Festival ini menunjukkan harmoni antarumat beragama dan mendukung program Ayo Wisata ke Semarang. Digelar sejak 2010 (meski terhenti selama pandemi), acara ini memperkuat Semarang sebagai kota toleran. Meski ada kendala anggaran, antusiasme warga tetap tinggi, membuktikan dukungan terhadap budaya dan kerukunan.

Baca Lebih Lanjut

Penasaran dengan cerita di balik layar, seperti interaksi seru dengan peserta pawai atau tips menikmati festival tahun depan? Dukung kami di Trakteer untuk membaca artikel lengkapnya DI SINI, termasuk foto eksklusif dan panduan wisata Semarang! Donasi Anda membantu kami terus berbagi cerita budaya lokal.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Padel Semarang: Tren Olahraga Baru yang Bikin Kota Lumpia Makin Bergairah

Penerbit Mahadaya Gelar Bedah Buku Inspiratif di Kota Semarang

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?