Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Minggu pagi yang cerah di CFD Simpang Lima, 11 Mei 2025, suasana ramai dengan orang-orang joging, bersepeda, atau sekadar jalan-jalan santai. Tiba-tiba, pandangan kami tertuju pada sebuah kendaraan unik yang melaju pelan di antara keramaian.
Bentuknya mirip becak, tapi ada yang beda—modern, futuristik, dan bikin penasaran. Kami mendekat, dan rasa kagum pun membuncah. Ini kendaraan listrik? Namanya Becik-KU? Apa pula itu?
Kami pun berkenalan dengan Becik-KU, singkatan dari Becak Listrik Kampus Udinus, karya apik dari dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Lihat deh, desainnya sleek dengan bodi putih mulus, aksen biru, dan logo Udinus yang terpampang bangga di sampingnya.
Ada juga logo sponsor seperti Kedaireka dan GZX yang menempel di bagian samping, menunjukkan kolaborasi serius dalam pengembangan kendaraan ini. Dengan atap melengkung yang modern, Becik-KU ini benar-benar terlihat seperti becak dari masa depan.
Cocok banget kalau dipamerkan di event bergengsi seperti GIIAS Semarang 2025—bikin Semarang makin keren di mata dunia!
Awal Mula Becik-KU: Inovasi Sejak 2020
Kami sempat ngobrol dengan dua mahasiswa Udinus yang sedang mendampingi Becik-KU di CFD. Mereka duduk santai di kursi penumpang yang terbuka, sambil menjelaskan soal kendaraan ini. Ternyata, proyek ini bukan barang baru! Pengembangan Becik-KU sudah dimulai sejak tahun 2020, dengan rancangan konkret dimulai pada 2022.
Proyek ini didanai melalui program matching fund dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikti), dengan biaya per prototipe berkisar antara Rp125-200 juta. Investasi serius untuk sebuah inovasi lokal!
Tim di balik Becik-KU terdiri dari 6 mahasiswa dan 5-6 dosen pembimbing dari Fakultas Teknik Udinus, dipimpin oleh Dr. Ir. M. Ary Heryanto, S.T., M.Eng., Kepala Program Studi Teknik Elektro. Mereka bekerja keras untuk menghadirkan kendaraan yang bukan hanya keren, tapi juga punya misi besar.
Misi Becik-KU: Hijau, Cerdas, dan Mendukung Wisata Semarang
Apa sih yang bikin Becik-KU istimewa? Kendaraan ini lahir untuk menjawab ajakan pemerintah beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke energi terbarukan, sekaligus mendukung visi Semarang sebagai smart city dan destinasi wisata yang ramah lingkungan.
Bayangkan, sebuah becak listrik yang bisa mengangkut wisatawan keliling Kota Lama Semarang sambil menikmati cerita sejarah lewat teknologi canggih—keren, kan?
Becik-KU bukan sekadar kendaraan listrik biasa. Berikut beberapa fitur unggulannya yang bikin kami takjub:
Perjalanan Becik-KU: Dari Kampus ke Panggung Kota
Meski kami baru tahu tentang Becik-KU di CFD, ternyata kendaraan ini sudah wara-wiri di berbagai acara besar. Beberapa momen keren yang kami temukan:
Saat ini, tim Udinus masih menyempurnakan Becik-KU, terutama soal efisiensi daya dan mekanisme otonom. Dua prototipe sudah jadi, dan mereka siap produksi lebih banyak kalau Pemerintah Kota Semarang memberikan lampu hijau. Kabarnya, biaya produksi massal bakal lebih murah dibandingkan prototipe awal.
Impian untuk Semarang yang Lebih Hijau
Bayangkan, nanti di Kota Lama, kamu bisa naik Becik-KU sambil menikmati pemandangan bangunan-bangunan bersejarah, ditemani suara yang bercerita tentang kisah di balik setiap gedung. Atau mungkin, saat CFD di Simpanglima, Becik-KU bisa jadi alternatif transportasi seru buat keliling kawasan. Dengan konsep seperti ini, Semarang semakin dekat dengan visi smart city yang modern sekaligus menjaga warisan budaya.
Menurut kami, Becik-KU bukan cuma soal teknologi, tapi juga tentang kebanggaan lokal. Inovasi ini lahir dari tangan-tangan kreatif anak muda Semarang, dibimbing oleh dosen-dosen berpengalaman, dan didukung penuh oleh pemerintah kota. Kalau proyek ini sukses, bukan tidak mungkin Semarang bakal jadi inspirasi kota lain di Indonesia untuk mengembangkan transportasi ramah lingkungan.
Apa Selanjutnya untuk Becik-KU?
Saat kami tanya ke tim Udinus di CFD, mereka bilang Becik-KU sedang diuji coba lebih lanjut untuk memastikan performa terbaik sebelum resmi beroperasi. Rencananya, becak listrik ini bakal jadi andalan di Kota Lama untuk mengangkut wisatawan.
Bahkan, ada wacana untuk menggunakannya di area lain seperti Simpanglima saat CFD. Kami sih berharap, Becik-KU juga bisa tampil di event besar seperti GIIAS Semarang 2025 untuk memamerkan kehebatan inovasi lokal ke kancah yang lebih luas.
Buat kamu yang penasaran, pantau terus perkembangan Becik-KU di situs resmi Udinus atau media sosial mereka. Siapa tahu, sebentar lagi kamu bisa coba naik becak listrik otonom ini sambil keliling Semarang! Apa pendapatmu tentang Becik-KU? Punya ide destinasi lain di Semarang yang cocok buat kendaraan ini? Tulis di kolom komentar, ya!
Artikel terkait :
Comments
Post a Comment