Favorit

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

Image
Tidak terasa, kini kita   sudah menginjakkan kaki lagi di garis akhir tahun. Tentu saja, acara yang paling dinanti-nantikan adalah perayaan pesta tahun baru ! Di Kota Semarang , sudah pasti ada banyak spot menarik untuk menikmati gemerlap kembang api . Para pelaku bisnis seperti hotel, restoran, dan berbagai tempat menarik lainnya pun sudah mulai saling melancarkan promosi jitu. Catatan Kami: Saat artikel ini kami tulis, rintik hujan sudah menyapa awal bulan Desember. Sesuai prakiraan, musim hujan masih akan berlangsung hingga awal tahun. Jadi, mumpung pestanya belum dimulai, mari jaga kesehatan dan perkuat imunitas! Malam pergantian tahun tidak akan seru tanpa kehadiran kalian dan dirimu yang ikut meramaikan. 🌧️ Musibah dan Kewaspadaan: Jaga Diri di Tengah Musim Hujan Di tengah euforia akhir tahun, kami juga ingin menyampaikan turut prihatin yang mendalam. Lewat halaman ini, kami mengucapkan duka cita dan simpati atas musibah banjir yang dialami saudara-saudara kami d...

Ketika TikTok Jadi Alat Pemasaran Hotel

Ada yang menarik saat menghadiri acara launching menu buka puasa di hotel Harris Semarang bulan April kemarin. Salah satu sesi acaranya diisi dengan hiburan dan memanfaatkan TikTok sebagai bagian alat pembuat kontennya. 

Tak menyangka mereka (pihak hotel) sudah memanfaatkan TikTok sebagai salah satu alat pemasaran. TikTok bukan hanya platform video pendek yang sekarang banyak mendapat perhatian, tapi juga tempat berkumpulnya pengguna yang sayang bila dilewatkan begitu saja.

Menjangkau audiens yang lebih muda

Kehadirannya yang kembali banyak dibicarakan, TikTok adalah pasar anak muda yang didominasi generasi Z. Meski sekarang ini sudah banyak generasi di atas Z yang juga meramaikan, generasi milenial, tetap saja audiens muda masih menjadi kekuatan sendiri.

Mengutip situs sproutsocial.com, TikTok memiliki 689 juta pengguna aktif bulanan. Dan ini belum digabung dengan pengguna dari China dengan versi nama yang berbeda, mereka menyebutnya Douyin. Bila digabung, ada 1,29 milyar pengguna aktif secara global.

Apakah pemasar mampu menjadi bagian ekosistem tersebut? Setidaknya, dengan membangun konten lewat TikTok, pemasar sudah hadir di tengah pengguna yang aktif tersebut. Hanya butuh kerja keras dan konsisten untuk merawatnya.

Menemukan suara (penonton)

Saat kami melihat akun hotel Harris Semarang yang beralamat id @harris_semarang, akunnya sudah memiliki 34 pengikut. 

Video-video yang mereka buat pun juga bukan sekedar asal buat. Apakah mereka (hotel) punya tim khusus, seperti editor? Kami melihatnya sudah seperti profesional cara pembuatan videonya.

Yang sekarang perlu dilakukan adalah bagaimana menemukan suara atau penonton untuk datang ke akun mereka. Seperti memberi love, menonton (view) atau berkomentar.

Apa yang ingin ditampilkan kepada penonton atau pengguna TikTok? Keceriaan, masakan, warna-warni kamar dan ruangan atau keindahan yang ditawarkan dari karyawan wanita hingga Kota Semarang.

Belajar dari kehadiran akun Goodponsel yang awal-awal menampilkan keindahan para wanita yang dibalut goyangan ala TikTok, akun toko ponsel yang berasal dari Bali tersebut berhasil menarik perhatian. Dan sekarang, kami baru tahu jika para angle (wanita) sudah dibuatkan akun berbeda di @GoodPonselAngels.

Pihak pemasar, tentu harus memanfaatkan berbagai keunggulan yang dimiliki sambil juga mempertahankan citra perusahaan. Karena apa yang dilakukan di media sosial dengan membawa nama perusahaan, tentu berdampak pada citra.

Butuh pengelola akun

Melihat bagaimana pihak hotel Harris dapat melakukannya, kami pikir butuh satu atau dua orang untuk mengurus media sosial secara khusus. Termasuk TikTok.

Membuat konten semacam video terlihat mudah setelah tampil. Namun sebenarnya, butuh kerja keras untuk menampung ide menjadi konten. Bagaimana mengedit videonya, dan menerjemahkan maksud dan tujuan video yang ditampilkan.

Tidak mudah, tapi seharusnya ini menjadi tantangan. Bukan sebuah hambatan bila berpikir tentang pemasaran yang lebih banyak menjangkau pengguna di media sosial.

...

Saat ini platform TikTok tersedia lebih dari 150 negara. Untuk merek global tentu itu menggiurkan. Sedangkan untuk lokal, bagaimana terus bertahan menjadi besar.

Kami senang pihak pemasar hotel mau terjun menggunakan TikTok sebagai alat pemasaran di media sosial. Semakin luas dijangkau, semakin besar peluangnya. Tinggal bagaimana mengemasnya dan mengaturnya untuk kepentingan yang lebih besar dari sekedar eksistensi.

Artikel terkait :

Comments

Popular posts from this blog

Paket 100 GB 100 Ribu Smartfren Sudah Menghilang?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

🎆 Agenda Kota Semarang Bulan Desember 2025

AMOLI, Laptop Buatan Mana?