September tiba, dan vibes ceria ala Vina Panduwinata kayaknya pas banget buat nyanyi di hati warga Semarang. Bukan cuma soal lagu, tapi juga tentang suka cita menyambut event tahunan yang selalu bikin Kota Lunpia ini hidup. Penasaran apa aja yang bakal ngeramein September 2025? Yuk, kita intip! Bulan Agustus kemarin, Semarang kebanjiran 40 acara yang bikin kota ini nggak pernah sepi. Nah, September ini nggak kalah seru. Dua event besar udah antre buat ngajak kamu nostalgia, jalan-jalan, sampai nyanyi-nyanyi di tengah gemerlap kota. Apa aja sih? Festival Kota Lama Semarang 2025: Nostalgia di Little Netherlands Tanggal 4-14 September 2025, kawasan Kota Lama bakal disulap jadi panggung budaya super meriah dengan tema Color of Unity. Bayangin, Gedung Blenduk dan Marba yang ikonik itu jadi latar pertunjukan seni, kuliner legendaris, sampai pameran yang bikin kamu serasa jalan-jalan ke masa lalu. Ada Pasar Sentiling yang siap manjain lidah dengan jajanan tempo dulu, dari lumpia legenda...
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Review Film Pinky Promise
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
Film Pinky Promise rilis tanggal 13 Oktober 2016 di seluruh bioskop tanah air. Durasi yang dibawa sekitar 114 menit dengan genre drama. Untuk kategori penonton, film yang disutradarai Guntur Soeharjanto ini menaruh pada remaja 13 tahun keatas.
Jarang sekali menemukan film yang mengalir naik turun untuk mengaduk-aduk emosi penontonnya. Tapi sangat disayangkan, film ini ditonton tak lebih dari 5 orang di jam perdana tayangnya teater 2 di bioskop Semarang.
Bertema Kanker Panyudara
Saya baru tahu kalau bulan ini, tepatnya tanggal 26 Oktober diperingati sebagai hari kanker panyudara sedunia. Film ini dimaksudkan untuk mengedukasi lewat ceritanya dimana beberapa pemainnya mengalami kanker.
Ini tentang bagaimana perasaan orang yang menderita, orang-orang terdekat dan kesulitan-kesulitan yang dialami karena penyakit ini. Sangat menyentuh, sangat menyenangkan dan sangat mengharukan. Dan juga film ini bercerita tentang persahabatan.
"Ini sebuah film tentang perjuangan perempuan. Semoga bisa bikin orang ngerti gimana kalau hal ini terjadi di diri orang lain dan kita sendiri. Dibalut dengan drama-drama, film ini diharapkan dapat memberikan pandangan berbeda bagi pengidap kanker," Guntur Soeharjanto, sutradara Pinky Promise.
Lewat film ini, efek dari mereka yang terkena kanker Panyudara juga kita bisa tahu. Setidaknya, ada yang bisa sembuh kalau Anda mengikuti film ini hingga akhir.
Cerita
Film ini fokus pada 4 karakter dengan ceritanya masing-masing. Sempat diawal akan melihat sebuah kebahagian, apalagi wajah imut Chelsea Islan sudah menemani, ternyata tidak. Chlesea hanya beberapa kali nongol.
Fokus film langsung pada tokoh tante yang diperankan Ira Maya Sopha yang tidak memiliki kesempatan hidup karena penyakit yang udah dideritanya. Satu sisi ingin bangkit, sisi lainnya membangun keyakinan keponakannya, Anind (Agni Pratistha), bahwa ia bukan wanita paling bodoh di dunia.
Dalam ceritanya juga, dihadirkan rumah Pink yang menjadi rumah inspirasi bagi penderita dan keluarga yang terkena kanker. Rumah yang didirikan Tante dan Anind ini digunakan untuk mereka yang menderita kanker.
Selain memperlihatkan bagaimana rumah pink berdiri dan berbagai pesan soal informasi terkait kanker Panyudara, film ini sangat baik mengemas ceritanya. Masing-masing memiliki cerita dengan konfliknya sendiri sesuai karakter pemainnya.
Anda dalam sekejap bisa tersenyum manis, namun dalam sekejap juga, Anda dapat menangis haru mengikuti cerita. Silih berganti tanpa jeda, kecuali bagian akhir yang dibuat bahagia. Sepertinya Anda harus bawa tisu saat menonton film ini.
Gambar
Untuk memperkaya alur cerita agar lebih menarik, background yang dimasukkan bukan hanya Jakarta saja yang terlihat dengan bangunan tinggi-tingginya. Jogja dimasukkan juga dengan suasana laut biru dan pantai bersisir pasir coklat. Itu ada di bagian saat mereka tinggal di Vila.
Untuk gambarnya sendiri sudah sangat baik, meski sempat berpikir ini mirip film televisi. Oh ya, kamera dari atas (mungkin gunain drone) agak sedikit buat gambar tidak menarik.
Pemain dan totalitas mereka
Film ini sepertinya dikhususkan buat kaum hawa, hampir semua pemainnya didominasi wajah-wajah cantik seperti Agni Pratistha (Puteri Indonesia 2007), Chelse, Baby (Alexandra Gottardo), Vina (Dea Ananda), Maudy Koesnadi, dan Ken (Dhea Seto). Jadi saya pikir film ini sangat menyenangkan ditonton.
Beberapa aktor pria yang dimasukkan ada Ringgo Agus Rahman, Derby Romero, Maudy Koesnaedi, dan Gunawan. Tapi porsinya sedikit sekali.
Saya sangat mengapresiasi para pemainnya yang benar-benar bermain total untuk perannya. Bahkan mereka rela dipotong habis atau botak rambutnya. Agni dan Dhea, benar-benar botak.
Lewat situs resminya, pinkypromisemovie.com, Agni harus menjalani 2 kali pencukuran demi kebutuhan pengambilan gambar, sedangnkan Dea Seto, sekali cukur saja dalam 1 kali pengambilan gambar.
...
Yes, film ini berhasil mengaduk-aduk emosi saya dan penontonnya meski cerita yang dibangun sangat sederhana. Bahkan, penonton pria yang ada beberapa meter dari tempat duduk saya malah terlihat sedih.
Buat saya film berhasil mengedukasi penontonnya. Kanker panyudara bukan hanya menyerang para wanita yang memiliki keindahan yang disukai pria, tapi juga dapat menyerang pria yang tanpa sadar bisa mengalami.
"Saya berharap ketika menonton dan keluar dari bioskop, mereka berfikir bahwa apa pun tantangan hidup yang dialami, setiap orang harus bisa kuat dalam menghadapinya agar hidup dapat berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain khususnya orang-orang yang dicintai," Agni Pratistha.
Film ini fokus pada mereka yang terkena penyakit hingga tidak terselamatkan. Konflik dibangun untuk dirasakan bagaimana orang-orang terkasih harus ikut menderita. Sayang, dengan durasi lebih 1 jam ini, saya tidak melihat bagaimana menjalani hidup sehat agar tidak terkena kanker. Hanya soal impian-impian yang harus dikubur atau percaya bahwa impian bisa terus dikejar.
Rating : 8,9 (6-10) Film ini bertahan hanya 4 hari di bioskop Semarang.
Platform belanja online beberapa bulan terakhir ini mendadak dibanjiri laptop merek bernama AMOLI. Yang berkesan dari merek baru ini adalah warna tampilannya yang menarik perhatian kami. Apakah ini alasan kami membawanya ke blog dotsemarang? AMOLI? Nama yang masih sangat asing ditelinga namun sudah menyebar ke mana-mana di platform jual beli online seperti shopee . Terutama saat menyelesaikan tugas check-in aplikasi yang ingin mengejar rupiah semata. Laptop AMOLI buatan mana? Saat kami cari tahu, kalimat di atas muncul dalam pencarian. Perkiraan pasti mengarah ke negara China. Namun itu belum menjawab rasa penasaran kami sebelum mendapatkan data yang pasti. Setelah mengubek-ubek Google hingga Instagram, hasilnya masih nihil. Nih merek sulit banget dicari apa?! Hampir saja kami menyerah . 🥲 Akhirnya kami tiba di TikTok dengan id @amoli_laptop . Akun tersebut bukan official resmi sepertinya karena isinya berbahasa Indonesia. Meski begitu, akun tersebut adalah referensi karena memang fok...
Akhirnya kami merasakan juga keresahan sebagai pengguna XL Axiata usai menjadi pelanggan baru sejak awal tahun tentang kuota yang tidak bisa digunakan. Padahal kuota internetnya sangat besar dan itu bonus yang jadi hak pelanggan. Setelah dimanjain kuota melimpah dengan harga murah , kebahagiaan yang dirasakan mendadak sirna karena sisa bonus pelanggan baru atau bonus aktivasi sulit diakses. Berbagai cara dilakukan, termasuk membeli paket kuota baru. Hasilnya? Pulsa kami yang malah kesedot. 😓 Kuota pelanggan baru yang ada di paling bawah (lihat gambar di atas) saat mengecek aplikasi MyXL tetap tidak bisa digunakan. Pasrah dan berharap ada keajaiban, meski nyatanya tidak kunjung tiba. Caranya Solusinya ditemukan usai usaha tak kelah lelah kami mencari di mesin Google. Ternyata caranya sangat mudah, mengingat bahwa saat kami membeli nomor baru XL adalah buat dipakai di modem sebagai WiFi. Oalah begitu doang, sambat dalam hati kami. Dan seketika semuanya berjalan normal kembali meski akh...
September tiba, dan vibes ceria ala Vina Panduwinata kayaknya pas banget buat nyanyi di hati warga Semarang. Bukan cuma soal lagu, tapi juga tentang suka cita menyambut event tahunan yang selalu bikin Kota Lunpia ini hidup. Penasaran apa aja yang bakal ngeramein September 2025? Yuk, kita intip! Bulan Agustus kemarin, Semarang kebanjiran 40 acara yang bikin kota ini nggak pernah sepi. Nah, September ini nggak kalah seru. Dua event besar udah antre buat ngajak kamu nostalgia, jalan-jalan, sampai nyanyi-nyanyi di tengah gemerlap kota. Apa aja sih? Festival Kota Lama Semarang 2025: Nostalgia di Little Netherlands Tanggal 4-14 September 2025, kawasan Kota Lama bakal disulap jadi panggung budaya super meriah dengan tema Color of Unity. Bayangin, Gedung Blenduk dan Marba yang ikonik itu jadi latar pertunjukan seni, kuliner legendaris, sampai pameran yang bikin kamu serasa jalan-jalan ke masa lalu. Ada Pasar Sentiling yang siap manjain lidah dengan jajanan tempo dulu, dari lumpia legenda...
Semenjak kembali menggunakan layanan internet operator dari XL Axiata bulan Juli kemarin , ada pertanyaan besar dipikiran kami tentang paket Xtra Combo Flex yang tidak tersedia di aplikasi MyXL. Apakah hanya kami saja yang kebingungan? Dikenalkan sejak bulan Maret 2022, paket Xtra Combo Flex ternyata sangat menarik dari sisi pembagian kuota, seperti bonus hingga gratis berlanggananan konten Vidio. Tidak ada di aplikasi Hanya saja, sebagai pengguna baru yang membeli kartu perdana yang langsung mendapatkan paket Xtra Combo Flex, kami agak bingung saat mencarinya di aplikasi MyXL. Apalagi bonus-bonus yang harus diklaim lewat aplikasi, mau tidak mau membuat kami harus menginstal aplikasinya ke smartphone. Di mana paket Xtra Combo Flex? Dari daftar paket utama pun tidak ada tersedia sama sekali. Sudah kami cari-cari dibeberapa menu lainnya, hasilnya tetap nihil. Paket yang tersedia di paket utama (lihat gambar) hanya ada Akrab, Akrab Mini, Xtra Combo Plus, Xtra Combo Mini, Xtra On dan ...
Rasanya sudah biasa (normal), mal-mal sekarang hanya melayani pembayaran parkir kendaraan tanpa uang fisik. The Park Mall Semarang pun menerapkan hal yang sama. Namun meski begitu, pengguna kendaraan roda dua memiliki alternatif lain. Mari bicarakan itu nanti, fokus di pembayaran non tunai untuk kendaraan roda dua. Bagaimana dengan roda 4? Ya, sama saja. Pokoknya masuk ke bangunan parkir di The Park Mall, harus pakai pembayaran non tunai. Siapkan kartu pembayaran non-tunai Parkir di The Park Mall Semarang hanya melayani 2 kartu pembayaran non tunai, seperti Flazz BCA dan e-money. Oh, bukan 2 ternyata . Kartu Brizzi dari BRI juga bisa, termasuk Tap Cash dari BNI. Jadi, ada 4 kartu yang dapat dilayanin di sini. Karena pengalaman kami lebih untuk kendaraan roda dua, maka gambar yang kami tampilin di sini adalah suasana parkir roda dua. Yang belum tahu atau baru pertama kali ke The Park Mall menggunakan sepeda motor, parkirnya masuk sisi kiri. Cari saja arah masuk kendaraan masuk. Te...
Comments
Post a Comment