Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Image
1 Juni 2025 – Langit Semarang menyapa bulan baru dengan pemandangan syahdu. Hujan semalam membasuh kota, membuat Gunung Ungaran tampak memukau di kejauhan, seolah mengundang petualangan. Bulan Juni dibuka dengan hari Minggu yang penuh semangat di Simpang Lima, lewat gelaran Car Free Day yang selalu ramai. Tak hanya itu, tanggal 1 Juni juga diwarnai semangat nasionalisme dengan peringatan Hari Lahir Pancasila . Beberapa hari kemudian, umat Muslim akan merayakan Hari Raya IdulAdha , menambah kehangatan suasana bulan keenam ini. Agenda Kota Semarang Bulan Mei lalu, Semarang begitu meriah dengan lebih dari 30 acara seru yang menghibur warga dan wisatawan. Kini, Juni 2025 siap menyuguhkan agenda yang tak kalah menarik! Dari festival budaya, pasar kuliner, hingga acara komunitas, kota ini tak pernah kehabisan energi. Belum menemukan acara favoritmu di daftar kami? Yuk, bantu lengkapi agenda Semarang dengan menuliskan saranmu di kolom komentar. Mari bersama-sama jadikan Juni ini tak terlupak...

Wow, Batik Semarang Mendapatkan Penghargaan Paramakarya Dari Presiden


Sudah lama sekali tidak berkunjung kembali ke sanggar batik 16 yang terletak di jalan Bukit Bougenvil Raya, Sendangmulyo, Tembalang. Terakhir dotsemarang kesana tahun 2013, pada saat acara bareng perusahaan transportasi yang melakukan kunjungan. Kini kabar terbaru mereka sekarang telah mendapatkan penghargaan dari Presiden. Apa yah?

Kabar baik ini dotsemarang kutip dari situs lifestyle.liputan6.com pada tanggal 26 November 2015. Dituliskan disana bahwa  Sanggar Batik Semarang 16 mendapatkan penghargaan Paramakarya dari Presiden Joko Widodo. Terutama soal motif khas Semarang.

Batik Semarang 16 mendapat penghargaan Paramakarya 2015 dari presiden setelah bermetamorfosis dari kegelisahan individu Umi S Adisusilo menjadi sebuah bola salju kreativitas yang menular, dan menjadikan daerah-daerah lain terdorong menggali motif khas mereka sendiri.

Menurut Umi S Adisusilo, awalnya pendirian sanggar itu memang dimaksudkan agar tradisi membatik lebih membumi. Bukan hanya mengenakan pakaian batik, namun juga memproduksi.

"Sebelas tahun kami berupaya mandiri. Pernah mendapat support saat walikota Semarang dijabat bapak Sukawi Sutarip. Saat itu support pemerintah menghebat," kata Umi usai menerima penghargaan.

Penghargaan kinerja terbaik berupa anugerah Paramakarya itu tak lepas dari dukungan budayawan, seniman wartawan, hingga mahasiswa. Dari mereka pemikiran orisinalitas motif dapat tertuang dalam kain batik khas Semarang.

800 motif orisinil

Yang menarik dari info diatas adalah mereka sudah memiliki lebih 800 motif orisinil yang sudah didaftarkan HAKI. Untuk mencipta motif, biasanya para desainer mempelajari terlebih dulu hal-hal yang sesuai tema.

Misalnya tentang legenda kampung-kampung di Semarang. Kemudian mereka mencari sejarah munculnya legenda kampung tersebut.

Hasil motif itu kemudian dibawa ke rapat besar, untuk mendapatkan masukan ataupun evaluasi. Setelah itu, jika disetujui motif akan masuk ke tahap produksi.

Mandiri

Ada cerita miris diantara kabar baik ini. Yaitu, ketika daerah lain mendapat pendampingan dari kepala daerah sebagai bentuk dukungan, Sanggar Batik Semarang 16 berangkat sendiri.

Ya, Sanggar Batik 16 memang berupaya ingin lebih mandiri. Sebagai salah satu tempat tujuan wisata saat ini, mereka tetap dengan jatidirinya, yaitu mandiri dan tak mau tergantung dengan pemerintah.

"Kami seakan tak peduli dengan dukungan pemerintah. Saat ini kami sedang merintis workshop di semua kelurahan agar Semarang memiliki pecanting-pecanting hebat," kata Umi.

Posting originial klik disini.
Gambar : dotsemarang

Artikel terkait :





Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com




Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Padel Semarang: Tren Olahraga Baru yang Bikin Kota Lumpia Makin Bergairah

Penerbit Mahadaya Gelar Bedah Buku Inspiratif di Kota Semarang

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?