Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan September 2025

Image
September tiba, dan vibes ceria ala Vina Panduwinata kayaknya pas banget buat nyanyi di hati warga Semarang. Bukan cuma soal lagu, tapi juga tentang suka cita menyambut event tahunan yang selalu bikin Kota Lunpia ini hidup. Penasaran apa aja yang bakal ngeramein September 2025? Yuk, kita intip! Bulan Agustus kemarin, Semarang kebanjiran 40 acara yang bikin kota ini nggak pernah sepi. Nah, September ini nggak kalah seru. Dua event besar udah antre buat ngajak kamu nostalgia, jalan-jalan, sampai nyanyi-nyanyi di tengah gemerlap kota. Apa aja sih? Festival Kota Lama Semarang 2025: Nostalgia di Little Netherlands Tanggal 4-14 September 2025, kawasan Kota Lama bakal disulap jadi panggung budaya super meriah dengan tema Color of Unity. Bayangin, Gedung Blenduk dan Marba yang ikonik itu jadi latar pertunjukan seni, kuliner legendaris, sampai pameran yang bikin kamu serasa jalan-jalan ke masa lalu.  Ada Pasar Sentiling yang siap manjain lidah dengan jajanan tempo dulu, dari lumpia legenda...

Review Film Miracle; Jatuh Dari Surga


Film ini resmi tayang di seluruh bioskop tanah air pada tanggal 3 Desember 2015. Membawa genre drama dan keluarga, seperti apa film ini disajikan kepada penonton? Berikut reviewnya.

Disutradai oleh Wisnu Adi, film Miracle;  Jatuh Dari Surga berdurasi sekitar 119 menit dengan kategori penonton semua umur.

Jualan Solo

Sebelum menuju cerita, film ini rupanya benar-benar jualan alias memasarkan kota Solo dengan sangat baik. Mungkin karena background kotanya punya nilai tinggi, terutama sisi bangunan dan tradisinya, film ini benar-benar menampilkan berbagai sudut dengan sangat maksimal.

Seperti transportasi, warung kecil dengan kesenian, kuliner, batik, dan masih banyak lagi. Bahasa Jawa? Pastinya. Percakapan di film ini pun ditambahin teks subtitle dalam bahasa Indonesia.


Cerita kurang greget

Sebelum saya masuk ke bioskop, saya ngobrol dengan seorang penonton wanita. Ia berencana nonton film Hollywood yang memang sedang menarik akhir pekan ini.



Percakapan yang kita lakukan ujung-ujungnya adalah alasan tidak menonton film Indonesia. Ya, cerita film Indonesia kurang greget katanya. Dan karena akhir pekan waktunya bersantai, ia harus mendapatkan suasana yang membangkitkan mood dengan menonton film. Refreshing maksudnya.

Film Miracle selama saya tonton, sepertinya sesuai dengan prediksi yang dikatakan penonton wanita tersebut. Ya, menurut saya juga begitu.

Dari judulnya sendiri, sebenarnya saya berharap film ini akan menarik. Apalagi Krista, tokoh utama di film ini memiliki kekuatan yang dapat menyembuhkan. Ya, terlalu cepat klimaks, nih! Pikir saya saat semua sudah terlambat menyadari kekuatan si anak.

Alur yang sebenarnya sudah naik tiba-tiba jatuh dan sangat datar hingga akhir. Sangat disayangkan menurut saya. Malah inti ceritanya berubah menjadi masalah keluarga dan cerita masa lalu.


Kurang optimalnya The Overtunes

Saya sengaja tidak banyak ingin mencari tahu seperti apa film ini. Hasilnya, saya baru tahu ada band The Overtunes yang sebenarnya menurut saya sangat digandrungi kaum remaja. Nyatanya film yang juga melibatkan keluarga ini tak mampu menahan bendungan ketika pihak bioskop Semarang mulai mengurangi jatah jam tayang mereka.

Hanya beberapa hari film ini tayang, jam putar di bioskop sudah langsung drastis turun. Hingga tulisan ini, jadwalnya hanya ada 2 dan mungkin sebentar lagi turun.

Momentum Natal

Pada akhirnya semua harus kembali ikhlas menerima apa yang telah terjadi. Krista yang diperankan Naomi Ivo telah meninggalkan kedua orang tuanya yang diperankan Darius Sinathrya dan Anneke Jodi.

Saya sempat menebak akhiran film ini dan ternyata benar. Film yang mudah ketebak. Dan pada akhirnya momentum hari Natal menjadi hal terbaik yang bisa digambarkan lewat film ini.

...

Hampir 2 jam film ini tayang dan baru kali ini saya boring sendiri. Padahal hari minggu saya menonton, dan disana banyak keluarga yang membawa putra-putri mereka. Tapi sayang, kebanyakan keluarga mengikuti kata hati anaknya untuk menyaksikan film bertema superhero.

Terlepas bagaimana film ini dikemas tapi lagi-lagi patokan jumlah penonton yang berimbas kurangnya jam pemutaran, film ini punya sisi menarik untuk dilihat. Ya, Solo merupakan kota yang sangat historis tentunya.

*Film ini hanya bertahan 6 hari, tanggal 9 Desember film ini sudah turun dari bioskop Semarang.



Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

Agenda Kota Semarang Bulan September 2025

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Parkir di The Park Mall Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai