Favorit

Agenda Kota Semarang Bulan Juni 2025

Image
1 Juni 2025 – Langit Semarang menyapa bulan baru dengan pemandangan syahdu. Hujan semalam membasuh kota, membuat Gunung Ungaran tampak memukau di kejauhan, seolah mengundang petualangan. Bulan Juni dibuka dengan hari Minggu yang penuh semangat di Simpang Lima, lewat gelaran Car Free Day yang selalu ramai. Tak hanya itu, tanggal 1 Juni juga diwarnai semangat nasionalisme dengan peringatan Hari Lahir Pancasila . Beberapa hari kemudian, umat Muslim akan merayakan Hari Raya IdulAdha , menambah kehangatan suasana bulan keenam ini. Agenda Kota Semarang Bulan Mei lalu, Semarang begitu meriah dengan lebih dari 30 acara seru yang menghibur warga dan wisatawan. Kini, Juni 2025 siap menyuguhkan agenda yang tak kalah menarik! Dari festival budaya, pasar kuliner, hingga acara komunitas, kota ini tak pernah kehabisan energi. Belum menemukan acara favoritmu di daftar kami? Yuk, bantu lengkapi agenda Semarang dengan menuliskan saranmu di kolom komentar. Mari bersama-sama jadikan Juni ini tak terlupak...

Tahun 2020, Indonesia Targetkan Datangkan 20 juta Wisatawan Mancanegara


Menarik membaca salah satu artikel dari website Kontan yang terbit kamis (4/9). Disebutkan, Indonesia bisa mendatangkan 20 juta wisatawan tahun 2020. Siapkah Semarang menyambut juga?



"Tren pariwisata dunia meningkat, tahun 2013 ada 1 miliar orang berkunjung ke berbagai negara di seluruh dunia dan tahun 2030 diperkirakan 1,8 miliar orang yang akan berwisata," Sapta Nirwandar (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ).


Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia punya potensi besar dalam sektor pariwisata. Tercatat, sektor pariwisata menyumbang 4% dari Gross Domestic Product (GDP) nasional.

Namun, ironis sektor pariwisata Indonesia belum terlalu mumpuni untuk menggaet wisatawan mancanegara karena masih terhambat beberapa kendala.

Bandingkan dengan beberapa negara lain seperti Perancis yang kedatangan 83 juta wisatawan, padahal penduduk 45 juta orang dan Singapura berhasil menggaet 10 juta wisatawan mancanegara dengan modal sumber daya penduduk hanya 5 juta orang.

Menurut Sapta, Indonesia perlu membenahi pariwisata jika ingin mengaet lebih banyak lagi wisatawan mancanegara datang kemari. Dia bilang Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia bisa mendatangkan 20 juta orang wisatawan mancanegara datang pada tahun 2020.

Ketua Harian Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia Poernomo Siswoprasetijo menyebut, pengelolaan destinasi pariwisata harus didukung infrastruktur bagi wisatawan sehingga tertarik untuk datang.

Dia pun Menjadikan beberapa destinasi pariwisata sbg KEK bisa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna menunjang infrastruktur pariwisata.



"Kita akan perbaiki destinasi, Indonesia Barat punya wisata budaya dan Indonesia Timur ada wisata bahari," katanya", Sapta.


Untuk mendongkrak sektor pariwisata, program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pintu gerbang pariwisata Indonesia berada di Bali dan Nusa Tenggara karena 45% pariwisata ada disana.

Bagaimana dengan Semarang?

Menurut website dppad.jatengprov (4/12/2013), Penduduk Kota Semarang sampai dengan tahun 2013 adalah 1.744.500 jiwa. Dengan luas wilayah 451,47 km maka kepadatan penduduk per kilometer persegi adalah 3.864 jiwa.

Dengan harapan tahun 2020 tersebut, Semarang seharusnya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Apalagi Semarang memiliki lebih dari 10 tempat wisata yang keren-keren dan Semarang, Kota Metropolitan Terbesar Kelima di Indonesia.

Referensi dan Sumber:



  • industri.kontan.co.id or klik disini (sumber)

  • dppad.jatengprov

...
Informasi Pemasangan Iklan

Konta kami via email : dotsemarang [at] gmail.com atau klik disini

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menggunakan Kuota Pelanggan Baru XL yang Tidak Bisa Digunakan?

AMOLI, Laptop Buatan Mana?

Padel Semarang: Tren Olahraga Baru yang Bikin Kota Lumpia Makin Bergairah

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?

Penerbit Mahadaya Gelar Bedah Buku Inspiratif di Kota Semarang