Berkunjung ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Semarang


Ini adalah kunjungan pertama kali kami ke Museum Rekor Indonesia atau MURI yang terletak di Semarang atas atau Jalan Perintis Kemerdekaan 275.  Seperti apa pengalaman kami di sini?

Kami punya kesempatan bagus buat ke sini yang kebenaran dalam rangka hari Museum Indonesia yang jatuh pada tanggal 12 Oktober. Bersama peserta peserta Anjangsana Museum di Semarang, acara yang digagas Museum Ranggawarsita bersama komunitas Balamuseum ini sangat positif.

Follow akun Instagram MURI 


Sebelum benar-benar kami dipersilahkan masuk ke dalam, kami dan yang lain diharapkan memfollow akun Instagram MURI yang beralamat id @muri_org. Cara baru yang kami temukan dalam mengunjungi lokasi seperti museum ini.

Ini juga jadi tips buat kamu yang ingin berkunjung ke sini. Karena hanya dengan memfollow Instagram mereka, masuk sini gratis katanya (syarat). 

Berbagai koleksi rekor

Setelah peserta memfollow Instagram MURI dan masuk, kami disuguhi berbagai koleksi rekor dari orang Indonesia yang dikemas dalam bingkai semacam lukisan atau foto. Sangat banyak dan menarik melihat bagaimana mereka mengemas ruangan ini.




Berkenalan dengan MURI

Setelah melewati berbagai galeri, kami masuk ke sebuah ruangan mirip studio bioskop.  Di sini, pengurus menyambut peserta dan berbagi informasi seputar Museum. 

Museum yang didirikan oleh Jaya Suprana pada tahun 1990 ini awalnya merupakan bentuk ekspresi yang kurang mendapat apresiasi dari dunia. Daripada menunggu lama, beliau mendirikan sendiri di Indonesia dengan nama MURI ini.




Selain di Semarang, MURI ada juga di Jakarta. Menurut Wikipedia, bersamaan dengan peresmian galeri Muri di kawasan wisata candi Borobudur (14 Agustus 2005), dilakukan perubahan kepanjangan MURI yang semula Museum Rekor Indonesia menjadi Museum Rekor Dunia Indonesia.

Museum Jamu

Setelah menghabiskan kurang lebih 25 menit di ruangan studio tadi, kami dipersilahkan keluar menuju museum jamu. Ruangannya berada disebelah dengan museum rekor dunia Indonesia. 





Foto-foto lainnya tersedia di album Fans Page Facebook dotsemarang atau klik di sini.

Di sini juga para peserta selain dapat mengenal jamu tradisional, juga mencicipi wedang Bandrek yang dibuat di stan yang ada di dalam ruangan. 

...

Sebenarnya waktunya terlalu singkat buat kami mengeksplor MURI Semarang ini. Masih banyak hal menarik yang terlalu sayang dilewatkan. Kami berharap ada momen bagus lagi buat ke sini.

Beberapa aktivitas lain selama acara kunjungan ke museum-museum yang ada di Semarang, bisa kamu lihat di sini. Selanjutnya, kami masih ada kunjungan ke museum yang ada di Masjid Agung Jawa Tengah dan Mandala Bhakti.

Artikel terkait :
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai