Review Film Aach ... Aku Jatuh Cinta


Akhirnya yang ditunggu-tunggu hadir juga. Film Aach Aku Jatuh Cinta yang selama ini hanya dapat dilihat dari trailer video streaming, kini secara resmi tayang di seluruh bioskop tanah air. Termasuk Semarang, 4 februari 2016.

Saya jatuh cinta pada pandangan pertama melihat trailer film AAJC. Bergaya retro dan tahun 70'an membuat saya yakin, film ini akan menghadirkan kegembiraan buat penontonnya. Ditambah duet maut, Pevita Pearce & Chicco Jerikho, film karya sutradara dan penulis Garin Nugroho ini pasti menarik perhatian penonton di Semarang.

Alur Maju Mundur

Awal film, penonton langsung disuguhi wajah cantik Yulia (Pevita). Suaranya yang serak-serak membawa saya seperti mendengar kisah yang akan sangat menarik. Tahun 1990, menegaskan bahwa Yulia yang sekarang sudah berada di masa depan.

Perlahan, alur film mulai mundur ke belakang. Sosok Rumi belum terlihat. Cerita masih berputar tentang masa kecil, bagaimana keduanya hidup bertetangga. Masa itu, Rumi sudah menunjukkan bagaimana menjadi laki-laki yang pemberani dan juga nakal.

Beberapa menit kemudian, sosok yang ditunggu hadir juga. Aktor yang selalu punya style sendiri ini, Chicco yang berperan sebagai Rumi, terus menghadirkan kekesalan bagi Yulia. Sesaat melihat keduanya marah-marahan mengingatkan saya tentang film Tom & Jerry.

Penonton seolah tak diberi waktu bernapas untuk melihat keduanya menceritakan kisah serunya. Lagi-lagi, film kembali ke depan dimana Yulia masih terus bercerita tentang kisah mereka.

Ada lebih dari satu cerita

Saya senang dengan film yang punya banyak sudut pandang. Film AAJC bukan film yang melulu cerita tentang Romeo dan Julliet versi Indonesia. Kehidupan keluarga Rumi dan Yuli yang tak jauh soal hubungan asmara pun tetap menjadi porsi tersendiri. Meski menyakitkan.

Ketika Yulia terus bercerita sosok Rumi, film dengan durasi 89 menit ini membuat penonton dapat melihat sosok Nova Eliza dan Annisa Hertami yang tidak kalah cantiknya dengan bintang utamanya. Keduanya membuat cerita sangat berimbang.

Romantis plus komedi

Meski beberapa bagian membuat saya boring karena konflik yang nyebelin, AAJC setidaknya membuat saya dan penonton sukses ketawa nyaring seisi ruangan.

Ya, selain lagu-lagu yang terdengar syahdu dan menenangkan, beberapa bagian yang membuat kami tertawa setidaknya menyelamatkan cerita film yang tidak sesuai harapan saya bahwa film ini menghadirkan kegembiraan. Setidaknya itu menurut saya.

Ketika Jaman Berubah

Dibalut dengan cerita tentang jaman yang terus berubah, hadirnya televisi setelah radio, film ini selalu menegaskan tentang pergantian waktu.

Ketika jaman terus berubah, kekecewaan melanda, cinta Yulia terhadap Rumi tak pernah sirna. Bahkan saat bagian cerita mereka yang harus menikah dengan pasangan masing-masing. Entahlah, mengapa kalimat 'ketika jaman berubah' dikatakan paling banyak di film ini.


Kesimpulan

Bukan film AAJC yang mencuri perhatian pemutaran perdana di bioskop Semarang hari itu. Bahkan, film ini hanya ditonton tak lebih dari 15 orang. Mirip-mirip dengan film SITI saat awal diputar. Entah karena apa, segmen remaja di Semarang lebih memilih sesuatu yang sesuai kriteria mereka.

Meski beberapa review dan ucapan dari timeline yang mengatakan film ini menarik, saya sendiri malah gagal menaruh harapan yang begitu tinggi terhadap film ini. Ya, ini karena saya terlalu suka dan seringnya melihat trailer. Jadinya, kegembiraan yang saya harapkan rasanya tidak begitu kena.

Soal filmnya sendiri, nama besar Garin sebagai sutradara dan pemainnya sudah terbilang jaminan untuk Anda pergi ke bioskop hari ini. Cerita yang menarik dan jarang-jarang, dibungkus dengan lantunan musik yang menghibur. Plus romantis komedi tentang cerita cinta anak jaman dulu. Siapa yang tidak tergiur.

Rating film : 9
*Menurut Kofindo

Referensi dan Gambar (atas) : 21cineplexcom
*Film ini hanya bertahan 6 hari (Kamis-rabu)

Review film lainnya :


Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

  1. Nama besar Garin Nugroho ditambah aktor yang bermain di film ini menjadi daya tarik film ini.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?