Andai Konsep Pameran Komputer dan Gadget di Semarang Seperti IFA 2015


Gambar : Google

Saya sedang membaca tabloid Sinyal edisi 233/XI yang terbit tanggal 25 Sept - 8 Oktober tentang perhelatan acara IFA 2015 yang berlangsung di Messe Berlin (4-9 September). Banyak ide menarik yang dapat dapat menambah referensi dan sayang dibuang begitu saja. 

Mungkin bila tidak membaca kolom dari mas Andra Nuryadi, editor In Chief, tersebut saya tidak tahu tentang IFA atau  Internationale Funkausstellung Berlin. IFa sendiri merupakan acara pameran teknologi terkini yang sangat populer.

Acara dilaksanakan di gedung Messe Berlin, bentuknya kubik namun melingkar dengan beberapa lantai. Ditengahnya ada taman sangat luas dihias rumput dan pepohonan, namanya Sommergarden. Bisa dibayangkan bukan semenarik apa tempat ini. Tapi lupakan, saya tertarik dengan konsepnya saja.

Masuk bayar

Saya baru tahu acara pameran komputer maupun gadget di Jogja ada yang berbayar bila ingin masuk. Sama seperti IFA yang juga menerapkan tiket masuk dari jam 10 pagi hingga jam 6 sore. Harga tiketnya tahu berapa?? Dari 17 euro (Rp. 278 ribu) hingga 8 euro (Rp. 131 ribu). Termahal sampai 1/2 juta untuk satu keluarga. Nyesek dengarnya kalau ini diberlakukan di Semarang.

Harga segini dapat dimaklumi mengingat IFa sendiri merupakan acara Internasional dan merupakan ajang pameran terbesar dan tertua di kawasan Eropa. Tahun ini saja diikuti sekitar 1.500 peserta yang berasal dari 50 negara. Wuih!

Konsep yang boleh dicoba

Nama-nama perusahaan besar tidak diragukan lagi untuk tampil di sini. Pengunjung selain dapat melihat pameran juga dapat bertransaksi langsung. Selain jadi ajang pameran produk terkini yang membuat masyarakat rela hadir adalah konsep yang dipadukan dengan festival.

Ya, yang saya tahu festival identik dengan musik dan stan-stand kuliner maupun sponsor. Mereka menerapkan hal ini di sana. Untuk menambah pemanis, ada juga artis lokal yang digandeng. Ini mengingatkan saya tentang acara Jateng Fair sepertinya.

Tidak ketinggalan pula kehadiran komunitas yang meramaikan suasana. IFA 2015 turut menghadirkan perform seperti atraksi BMX, basket dengan DJ perform dan masih banyak lagi.

Mengutip kolom halaman 42 tabloid Sinyal, bagi pejabat pemerintah dan warga Berlin, IFA adalah maskot pameran sekaligus magnet yang menarik ratusan ribu pengunjung untuk menikmati Berlin sebagai kota wisata. 

Efeknya multi. Perusahaan rental mobil, show, lighting, konstruktor stage, catering, dan banyak lagi mengais rejeki di IFA. Menurut mas Andar, mengemas pameran seperti ini harus diawali dengan konsep kuat. IFA menetapkan Consumer Electronic sebagai objek.

Ada puluhan segmen yang mereka kemas dalam area-area berbeda. Tidak dapat dikotomi antara pebisnis dan rakyat biasa. Toh, ini bukan BtoB, tapi juga BtoC Exhibition. Tetapi tak dikemas asal-asalan dan melulu penjualan produk. Ada berbagai info teknologi, sekaligus bisa dicoba karena ada demo. Intip videonya yang saya temukan di Youtube.



Kesimpulan

Memang sudah dari sono-nya, IFA sudah menarik perhatian dan menghadirkan ratusan ribu pengunjung. Ini tidak mungkin dilakukan. Tapi menurut saya ini menarik dicoba.

Hanya tinggal mematengkan konsep dan mulai melihat berbagai potensi yang dapat dikembangkan semisal ingin dilakukan di Semarang atau kota lainnya. Kebiasaan pameran selalu identik dengan mall (karena di sana banyak masyarakat yang datang), mengapa tidak dilakukan di tempat lain. Toh, bila gagal ini merupakan awal.

Enak ya, kalau cuma ngomong. Hehe.. 

Saya cuma berharap saja pameran komputer dan gadget memiliki agenda setahun sekali di kota Semarang yang sangat besar. Tentu didukung pemerintah kota bila melihat efek IFA terhadap perkembangan wisata (baca kunjungan).

Konsepnya seperti festival dimana di dalamnya banyak konten-konten yang menarik seperti stand kuliner, musik artis, komunitas perform, dan tentu harus bayar. Tapi bukan Jateng Fair lho, tapi khusus pameran komputer dan Gadget saja. Hehe.. Hanya sebuah gagasan sederhana untuk dicoba bila ingin terlihat nyata. Namanya juga belajar dari yang sudah ada.

Menurut cnnindonesia.com (4/9/2015), IFA adalah salah satu ajang pameran terbesar dan tertua di kawasan Eropa. Pertama kali perhelatan ini digelar pada 1924 dengan nama International Radio Exhibition Berlin alias Berlin Radio Show, dan saat itu bukan pameran rutin seperti sekarang.

**Andai tahun depan bisa datang ke acara IFA 2016 :)



Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com


Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?