Bisnis Kuliner Sekarang Wajib Gunain Media Sosial


Gambar : Google

Sepertinya buka bisnis kuliner di Semarang masih sama beberapa tahun belakangan menurut saya, khususnya bisnis yang gulung tikar. Entahlah, padahal sudah gunain media sosial tapi.

Beberapa waktu lalu saya melintas disebuah rumah makan. Papan yang bertuliskan disewakan benar-benar membuat saya sedih mengingat tempat tersebut kerap kali saya singgahi untuk makan langsung disana maupun pesan antar.

Kata hati saya hanya bisa bilang, lagi-lagi Semarang.

Bisnsi kuliner wajib gunain media sosial

Entahlah apa yang salah dengan bisnis kuliner disini. Bila dilihat dari lokasinya yang strategis, menurut saya, ini sudah lumayan. Yang berkunjung juga ramai. Tapi lama tidak kesini, kaget saja bangunan sudah disewakan. Apalagi media sosial juga sudah digunakan, meski saya tidak memantaunya. Semoga saja akun medsosnya aktif, sih.

Di era sekarang, media sosial adalah alat promosi yang menawarkan berbagai cara baru untuk mengembangkan bisnis kuliner. "Sekarang, orang sebelum makan pasti memfotonya dulu," kata Fexellarado Ruby yang aktif sebagai food blogger (dikutip dari travel.tempo.co).

Perkembangan digital saat ini memang dampaknya banyak terjadi di level bisnis ketimbang urusan mengolah makanannya. Akibatnya pemanfaatan media sosial seperti Instagram jadi sangat digemari. "Pemasaran di bisnis makanan jauh lebih baik dari sebelumnya."

Tempat makan yang masih menggunakan promosi standar, tidak akan lama bertahan. "Banyak tempat makan yang tidak tahu cara menjual makanan mereka lewat media sosial." Steven Kim, pendiri situs direktori kuliner Qraved.

Padahal membangung bisnis kuliner itu perlu biaya tidak sedikit, dan mereka sepertinya tidak memanfaatkan perkembangan digital dengan baik hingga akhirnya bangkrut.

...

Mungkin sebaiknya para pelaku bisnis kuliner sudah mulai menggunakan teknologi seperti media sosial. Ada Instagram yang tengah populer, twitter untuk perpanjangan promosi, facebook menjaring like dan lain sebagainya.

Jangan lupa juga untuk mengundang komunitas disekitar wilayah Anda untuk mempromosikan bisnis kuliner Anda. Mereka seperti blogger, kuliner, media sosial dan masih banyak lagi.

Dengan memanfaatkan teknologi seperti media sosial, para pelaku bisnis kuliner setidaknya bisa mendapatkan harga promosi lebih terjangkau ketimbang promosi konvensional.

Referensi : travel.tempo.co

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Parkir di DP Mall Kini Hanya Melayani Pembayaran Non Tunai

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?