Review Film Surga yang Tak Dirindukan



Film yang tayang pada tanggal 15 Juli ini hingga tulisan ini dibuat masih meramaikan bioskop Indonesia dan khususnya Semarang, film ini mendapat sambutan luar biasa.


Akhirnya saya memutuskan untuk menyaksikan juga film yang dimainkan oleh Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Raline Shah, Kemal Palevi, Tanta Ginting dan masih banyak lagi dengan sang sutradara Kuntz Agus (Republik Twitter).


Berdurasi 2 jam atau 124 menit, film ini secara garis besar mengangkat tema tentang 'Poligami'. Dengan berbagai sudut pandang dan racikan film ini sangat menarik untuk disaksikan.


Beberapa alasan mengapa Anda harus menonton film ini.


Cerita yang kuat


Alur ceritanya bergerak maju. Pertemuan singkat, saling suka lalu sebuah pernikahan suci yang tentu melihat gambaran seperti ini sangat saya sukai.


Pada awal mulai sebenarnya penonton sudah disuguhi keterkejutan tapi kemudian mulai menikmati hingga konflik datang saat sebuah mobil tertabrak. Emosi benar-benar diaduk dan banyak memperlihatkan bagaimana sisi lain dari Poligami yang diangkat disini. Dan pada akhirnya, kebahagiaan itu ketika melihat orang lain bahagia sebagai endding cerita.


Jogja yang indah


Lokasi yang diambil kali ini adalah kota Jogja. Seperti sebuah tren, penggunaan drone camera menjadi hal yang biasa dengan memperlihatkan suasana kota Jogja dari atas. Mungkin ada yang kangen dengan Jogja?


Pemain yang dikelasnya


Nama aktor ini, Fedi Nuril, tidak diragukan lagi bagaimana ia berakting. Entahlah apakah karena suksesnya ia pernah membintangi film 'Ayat-ayat Cinta'sehingga emosi yang dibangun selalu dapat buat pria yang tahun ini berumur 33 tahun (1982).


Ditemani Laudya Cynthia Bella dan Raline Shah, mereka berhasil mengaduk-ngaduk emosi penonton yang lebih banyak didominasi kaum wanita saat saya menonton disini. Cukup menarik adalah Kemal Palevi yang selalu dapat mencairkan suasana, hmm.. sip deh.


Nuansa islami


Film yang tayang sebelum hari raya ini memang disuguhkan untuk momen tersebut secara tidak langsung. Alhasil, film ini sangat bernuansa islami banget. Meski begitu film ini tetap menarik untuk ditonton oleh semua kalangan.


Banyak pesan


Disatu sisi masalah Poligami akan sulit diterima oleh wanita, namun lewat film ini penonton dapat melihat sisi lain tentang sebuah sudut pandang lain yang membawa kita mendapatkan banyak pesan. Sabar dan ikhlas adalah kunci utamanya meski dari sudut penonton sudah mengetahui bagaimana cerita yang lain bila harus dibandingkan dari sudut si wanita.


...


Secara singkat ceritanya mungkin sebagian orang sudah membaca lewat bukunya, namun saya akan ceritakan sedikit saja disini. Pertemuan dua insan yang saling jatuh cinta membawa mereka ke sebuah pernikahan. Si wanita berharap sang suami tidak melakukan poligami yang dilakukan seperti ayah si wanita.


Sayang, nasib berkata lain. Si suami yang setia dengan alasan trauma dan menolong orang malah menikahi wanita yang sedang frustasi tanpa memberitahu si istri. Konflik terjadi dan penonton seperti harus selalu memperhatikan tiap adegan.


Akhirannya saya berharap mereka bisa satu rumah, sayangnya itu tidak mungkin. Meski begitu semua sudah terjadi. Apakah Anda sudah menonton film ini?


@asmarie_


Baca juga :






Informasi Pemasangan Iklan

Hubungi @dotsemarang
Email : dotsemarang [@] gmail.com

Comments

Popular posts from this blog

Sego Bancakan Pawone Simbah, Tempat Makan Baru di Kota Lama Semarang

Review : Gunakan Layanan Maxim Life Massage & SPA

Berapa Tarif Parkir Inap di Bandara Ahmad Yani Semarang Tahun 2022?

Apakah Shopee Video Bisa Unggah Video dari Komputer?

Kenapa Paket Xtra Combo Flex Tidak Ada di Aplikasi MyXL ?