Statistik : Semarang vs #Semarang
Melihat data diatas tentu dapat diambil kesimpulan bahwa orang-orang yang berkicau lebih banyak menggunakan kata “Semarang” tanpa hashtag.
Tanpa hashtag, Semarang memiliki jumlah kicauan diatas 200 ribu. Berbeda jauh dengan kata Semarang yang menggunakan hashtag yang hanya mendapat 26 ribu lebih. Perbandingan yang sangat timpang.
Dari sisi marketing media sosial, efektivitas penggunaan hashtag tidak menguntungkan untuk menggaet pengikut yang ada di Semarang. Disarankan, menggunakan kata yang ada Semarang-nya.
Kesimpulan
Untuk mereka yang memanfaatkan hashtag sepertinya harus gigit jari karena dengan hashtag tak dapat menjangkau lebih banyak pengguna twitland di kota Semarang atau yang sedang berbicara tentang kota Lumpia ini.
Untuk diketahui, jumlah penduduk kota Semarang tahun 2015 (februari) sudah mencapai 1.7 juta lebih (mengutip situs Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang).
*Artikel diperbarui 27 Oktober 2019
*Artikel diperbarui 27 Oktober 2019
Artikel terkait :
- [Statistik] Seperti Apa Pengaruh Tagar #FestivalKotaLama2019 di Media Sosial?
- [Youtube] Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Indonesia Tahun 2018
- Seperti Apa Pengaruh Tagar #FestivalKotaLama2018 di Media Sosial?
- [Statistik Blog] 1 Juta Viewers Blog dotsemarang Bulan Agustus 2018
- Lainnya
Comments
Post a Comment